Mobilitas sosial adalah suatu konsep yang merujuk pada pergerakan individu atau kelompok dalam struktur sosial masyarakat. Ada dua jenis mobilitas sosial yang terjadi dalam masyarakat, yaitu mobilitas sosial naik dan mobilitas sosial turun. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya beserta contoh masing-masing.
Mobilitas Sosial Naik
Mobilitas sosial naik terjadi ketika seseorang atau kelompok bergerak ke atas dalam struktur sosial masyarakat. Ini biasanya terjadi ketika seseorang mencapai pendidikan yang lebih tinggi, memperoleh penghasilan yang lebih besar, atau mendapatkan posisi yang lebih baik dalam pekerjaan mereka. Contoh dari mobilitas sosial naik bisa ditemukan di seluruh dunia, dari masyarakat tradisional hingga masyarakat modern.
Contohnya adalah seorang petani yang berhasil mengubah hidupnya melalui pendidikan. Dia mulai bekerja di ladang orang tuanya sejak dia masih kecil, tapi ia menyadari bahwa untuk memiliki masa depan yang lebih baik, dia harus memiliki pendidikan yang lebih tinggi. Setelah menyelesaikan kuliah, ia berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai insinyur pertanian di sebuah perusahaan besar. Sekarang ia memiliki rumah yang layak dan mampu memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anaknya.
Contoh lain dari mobilitas sosial naik adalah seorang pelayan restoran yang bekerja keras dan rajin. Meskipun dia hanya memiliki pendidikan SMA, dia selalu memberikan pelayanan yang ramah dan sopan kepada pelanggan. Melihat bakat dan kemampuannya, manajer restoran memberinya kesempatan untuk menjadi asisten manajer. Dalam beberapa tahun, ia berhasil menempati posisi manajerial dan meningkatkan penghasilannya secara signifikan.
Mobilitas Sosial Turun
Sementara mobilitas sosial naik terjadi ketika seseorang atau kelompok bergerak ke atas dalam struktur sosial masyarakat, mobilitas sosial turun terjadi ketika seseorang atau kelompok bergerak ke bawah. Hal ini biasanya terjadi karena kegagalan dalam mencapai pendidikan yang lebih tinggi, kehilangan pekerjaan, atau masalah keuangan yang serius. Contoh dari mobilitas sosial turun juga bisa ditemukan di seluruh dunia.
Contohnya adalah seorang pekerja pabrik yang kehilangan pekerjaannya karena perusahaan bangkrut. Meskipun dia telah bekerja keras selama bertahun-tahun, dia tiba-tiba berada dalam kondisi yang sulit ketika kehilangan pekerjaannya. Karena tidak memiliki keterampilan yang dapat digunakan di tempat kerja lain, dia akhirnya harus menerima pekerjaan yang jauh lebih rendah dari gaji sebelumnya.
Contoh lain dari mobilitas sosial turun adalah seorang mahasiswa yang gagal di sekolah. Meskipun dia memiliki harapan besar untuk masa depannya, dia gagal dalam beberapa pelajaran dan akhirnya putus sekolah. Tanpa gelar, dia kesulitan menemukan pekerjaan yang layak dan akhirnya terpaksa mengambil pekerjaan paruh waktu dengan bayaran rendah.
Perbedaan Antara Mobilitas Sosial Naik dan Turun
Meskipun mobilitas sosial naik dan turun berbeda dalam arah pergerakan, ada beberapa perbedaan lain antara keduanya. Salah satu perbedaan utama adalah penyebab terjadinya mobilitas sosial. Mobilitas sosial naik terjadi karena pencapaian prestasi yang lebih tinggi atau kemampuan seseorang untuk meningkatkan taraf hidup mereka, sementara mobilitas sosial turun terjadi karena kegagalan dalam mencapai tujuan tersebut atau karena faktor eksternal seperti kehilangan pekerjaan atau masalah keuangan.
Selain itu, mobilitas sosial naik sering kali dilihat sebagai suatu bentuk kemajuan dalam masyarakat, sementara mobilitas sosial turun dianggap sebagai suatu bentuk kemunduran. Mobilitas sosial naik juga sering kali diberikan penghargaan oleh masyarakat, sementara mob